Analisis Dinamika Harga Bitcoin (BTC) 31 Maret – 6 April 2025: Perspektif Ekonomi Global dan Implikasi Domestik

OPINI & ANALISISEKONOMI & BISNISPOLITIK & KEBIJAKAN PUBLIK

4/6/20252 min read

a man riding a skateboard down the side of a ramp
a man riding a skateboard down the side of a ramp

Bitcoin (BTC) terus menjadi instrumen finansial yang sensitif terhadap dinamika geopolitik dan sentimen pasar global. Dalam periode satu minggu terakhir (31 Maret – 6 April 2025), BTC menunjukkan pergerakan harga yang fluktuatif, dipengaruhi oleh kebijakan perdagangan Amerika Serikat, arus modal dari institusi keuangan global, serta kecenderungan pasar terhadap aset risiko tinggi. Studi ini bertujuan untuk menganalisis pergerakan harga BTC dari perspektif fundamental dan teknikal serta menjabarkan implikasinya terhadap ekonomi domestik Indonesia, disertai proyeksi pergerakan harga dalam jangka pendek.

1. Pergerakan Harga Bitcoin dalam Satu Minggu Terakhir

Selama periode 31 Maret hingga 6 April 2025, harga BTC mengalami volatilitas signifikan. BTC dibuka pada harga $81.481 pada 31 Maret, mengalami reli hingga mencapai puncaknya pada $87.000 pada 2 April, sebelum terkoreksi dan ditutup di kisaran $83.180 pada 6 April 2025. Kenaikan mingguan tercatat sebesar +2.08% (CoinMarketCap, 2025).

2. Faktor Fundamental Global yang Mempengaruhi Harga BTC

A. Kebijakan Tarif AS

Kebijakan proteksionisme Presiden AS Donald Trump berupa tarif 10% pada barang-barang impor dari Asia seperti Tiongkok dan Vietnam memicu kekhawatiran global terhadap rantai pasok dan inflasi. Respon pasar terhadap risiko geopolitik ini menyebabkan migrasi sementara modal ke aset kripto seperti BTC, walau sifatnya hanya sementara (Bloomberg, 2025).

B. Arus Modal ETF dan Likuiditas Global

Laporan mingguan BlackRock ETF menunjukkan arus keluar sebesar $110 juta dari produk ETF berbasis BTC (Bloomberg ETF Tracker, 2025). Penurunan arus modal ini mengindikasikan melemahnya kepercayaan institusi terhadap pergerakan jangka pendek BTC, yang menyebabkan koreksi harga setelah reli awal minggu.

C. Data Ekonomi Makro AS

Data Non-Farm Payrolls (NFP) AS menunjukkan penurunan sebesar 1,1%, memperlemah indeks dolar (DXY) menjadi 101.2, yang secara teoritis mendukung kenaikan harga BTC sebagai instrumen alternatif terhadap mata uang fiat (Investing.com, 2025). Hal ini memperkuat pergerakan BTC menuju resistance teknikalnya.

3. Respons dan Dampak terhadap Ekonomi Indonesia

Di Indonesia, pengaruh langsung terhadap sektor makroekonomi masih terbatas mengingat kripto belum dijadikan alat pembayaran resmi (UU No. 7/2011). Namun, minat retail terhadap BTC meningkat signifikan. Menurut data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), volume transaksi aset kripto naik sebesar 4,8% secara mingguan dengan BTC mendominasi 41% dari total transaksi (Bappebti, 2025).

Dari sisi nilai tukar, pelemahan rupiah ke Rp15.970/USD menyebabkan sebagian investor domestik menggunakan BTC sebagai lindung nilai terhadap depresiasi mata uang lokal. Meskipun belum signifikan dalam sistem keuangan nasional, kecenderungan ini mencerminkan peningkatan “kriptoisasi” ekonomi yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter di masa depan (Narula & Catalini, 2020).

4. Proyeksi Harga BTC: Minggu Kedua April 2025

Secara teknikal, BTC menunjukkan dua zona resistensi kuat di $85.470 dan $92.950. Jika mampu menembus level tersebut dengan volume perdagangan yang tinggi, harga BTC berpotensi mengarah ke $90.000 pada minggu kedua April. Namun, bila support $81.000 ditembus ke bawah, koreksi dapat terjadi menuju $78.400 (TradingView, 2025).

Skenario – Target Harga – Probabilitas

Bullish – $89.800 –55%

Netral – $82.000– 84.000 - 30%

Bearish – $78.400 – 15%

Kesimpulan

Tren harga BTC dalam sepekan terakhir mencerminkan sensitivitas tinggi pasar terhadap faktor eksternal seperti kebijakan perdagangan global, arus modal institusi, dan indikator ekonomi makro. Meskipun terjadi kenaikan harga secara mingguan, investor tetap harus berhati-hati terhadap potensi koreksi jangka pendek. Di Indonesia, fenomena ini menjadi refleksi tumbuhnya partisipasi retail dalam ekonomi digital berbasis kripto, dengan potensi dampak jangka panjang terhadap sistem keuangan nasional.

Daftar Pustaka

  • CoinMarketCap. (2025). Bitcoin Historical Price Index. https://coinmarketcap.com

  • TradingView. (2025). BTC/USD Weekly Chart Analysis. https://www.tradingview.com

  • Reuters. (2025). Trump’s Tariff Announcement Sparks Market Volatility.

  • Investing.com. (2025). U.S. Dollar Index Falls on Weak NFP Data.

  • Bappebti. (2025). Laporan Mingguan Volume Perdagangan Kripto.

  • Narula, N., & Catalini, C. (2020). The Future of Financial Infrastructure: Blockchain and Digital Currencies. MIT Media Lab.