Antara Harapan, Hype, dan Hegemoni Pasar Modal

EKONOMI & BISNIS

4/10/20251 min read

Pada 10 April 2025, IHSG tercatat mengalami lonjakan signifikan sebesar 4,25% pada awal perdagangan, mencapai level 6.220,34. Kenaikan ini dipicu oleh sentimen positif dari keputusan Amerika Serikat untuk menunda penerapan tarif impor selama 90 hari, yang memberikan kelegaan bagi pelaku pasar dan menumbuhkan optimisme terhadap kondisi ekonomi global (Warta Ekonomi, 2025).

Kondisi ini menunjukkan bahwa IHSG sangat responsif terhadap perkembangan kebijakan luar negeri, khususnya yang berkaitan dengan perdagangan internasional. Sebagai contoh, studi oleh Nurazi dan Usman (2018) menunjukkan bahwa kejutan kebijakan eksternal, seperti tarif dan suku bunga, memiliki korelasi signifikan terhadap pergerakan IHSG, baik dalam jangka pendek maupun panjang.

Peran Pemerintah dan Otoritas Keuangan

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia terus memantau perkembangan IHSG sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas pasar keuangan. Langkah intervensi yang dilakukan, seperti stabilisasi nilai tukar rupiah dan pengendalian inflasi, turut menjadi penopang stabilitas indeks saham nasional. Intervensi ini penting untuk menjaga persepsi investor terhadap risiko sistemik di pasar modal Indonesia (Bank Indonesia, 2023).

Menurut data OJK (2024), kepercayaan investor terhadap pasar Indonesia meningkat dalam dua tahun terakhir, seiring dengan penguatan regulasi dan peningkatan transparansi emiten. Hal ini turut mendorong aliran dana asing ke bursa, yang berdampak positif terhadap penguatan IHSG.

Tantangan dan Prospek

Meskipun IHSG menunjukkan kinerja positif, volatilitas tetap menjadi tantangan utama. Gejolak eksternal, seperti konflik geopolitik atau perubahan kebijakan suku bunga The Fed, dapat memicu koreksi tajam. Oleh karena itu, pemerintah perlu menjaga kesinambungan kebijakan ekonomi yang pro-investasi dan inklusif.

Prospek IHSG ke depan diperkirakan tetap positif jika pemerintah mampu menjaga stabilitas makroekonomi dan terus mendorong reformasi struktural. Penurunan ketergantungan pada sektor komoditas dan peningkatan daya saing industri domestik akan menjadi faktor kunci dalam menjaga momentum pertumbuhan pasar saham.

Kesimpulan

IHSG merupakan refleksi dari persepsi pelaku pasar terhadap kondisi ekonomi nasional dan global. Kinerja positif IHSG pada April 2025 menunjukkan kepercayaan investor yang meningkat, namun juga menegaskan perlunya kewaspadaan terhadap dinamika eksternal. Pemerintah harus terus memperkuat fundamental ekonomi serta memberikan kepastian regulasi untuk menjaga kepercayaan dan menarik investasi berkelanjutan.